Indonesia bukan Komunis (Wajib Tau)
Seluruh rakyat Indonesia pasti mengetahui bahwa Indonesia merupakan negara yang berbentuk republik sesuai dengan yang tertera pada UUD 1945. Namun tidak seluruh rakyat Indonesia dapat menerima fakta tersebut, terutama PKI atau Partai Komunis Indonesia yang berdiri di Indonesia pada 1914, hIngga pada 12 Maret 1966 PKI dibubarkan setelah terjadinya pembantaian kumunis yang dimulai pada Januari 1966. Namun apakah sudah tidak ada lagi komunis di Indonesia?
Baca juga: Perbedaan Komunis dan Atheis
Pada tahun 2016 kemarin sempat tepercik rasa takut terhada bangkitnya komunis setelah Adlun Fiqri dan Supriyadi Sawai diamankan oleh apparat kepolisian karena mengenakan pakaian dengan tulisan Pecinta Kopi Indonesia atau PKI, lengkap dengan palu dan arit. Mereka sempat disangka melanggar TAP MPR No. XXV tahun 1966 junto UU No. 27/ 1999 yaitu menyebarkan ajaran komunisme, marxisme, dan leninisme, walaupun pada akhirnya mereka dibebaskan.
Belakangan ini mulai nampak bahwa Indonesia mengalami komunis-phobia. Sejumlah pihak mulai khawatir bahwa komunisme akan bangkit di Indonesia. Bahkan diserukan agar seluruh rakyat Indonesia waspada terhadap gerakan tersebut. Namun ada juga yang menertawakan klaim tersebut, karena dianggap mengada-ada. Beberapa menyebut ada motivasi lain dibalik seruan-seruan ini.
Bahkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun tidak lepas dari tuduhan-tuduhan memiliki hubungan dengan PKI. Karena merasa keberatan terhadap tuduhan-tuduhan ini Pak Jokowi menegaskan "Karena sekarang ini banyak isu-isu, bahwa PKI bangkit,komunis bangkit. Pertanyaannya, di mana? Di mana?, karena sudah jelas, dikonstitusi kita jelas. Ada Tap MPR-nya, jelas bahwa PKI, bahwa komunisme dilarang di Indonesia, jadi kalau ada, tunjukkan kepada kami, tunjukkan kepadasaya. Saya akan gebuk saat itu juga. Hukumnya jelas kok, sudah dilarang kok, apalagi sampai diserong-serongkan ke saya, seolah-olah saya melindungi. Yang dilindungi itu yang mana? Ini supaya clear". Pak Jokowi bahkan meminta untuk seluruhpihak memeriksa orang tuanya, karena menurutnya dengan keterbukaan informasi sekarang ini sangat mudah untuk menentukan hubungan seseorang dengan komunisme.
Mengenai permasalahan "Apakah Komunis akan bangkit?" ini menurut saya tanggapan dari Ilham Aidit, anak kandung dari pendiri PKI, Dipa Nusantara Aidit dapat menyimpulkan dengan baik kondisi kebangkitan PKI. Menurutnya PKI tidak mungkin bias kembali sendiri, hal yang memungkinkan PKI dan komunisme untuk tumbuh kembali adalah apablia Ketetapan MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia dan larangan paham komunis dicabut.
Eks anggota dan simpatisasi PKI yang masih hidup sekarang sudah berumur 70 tahun lebih, sedangkan keturunan-keturunan eks anggota dan simpatisasi PKI sebagian besar hidup dalam trauma, dan mereka sudah tidak memiliki niat untuk mendirikan kembali PKI. Namun menurutnya paham komunis mungkin berkembang dengan alasan bahwa komunisme sangat dekat dengan kemiskinan.
"Sepanjang negara tidak mampu mengatasi kemiskinan dan kemelaratan, paham komunisme bisa saja tumbuh dan diminati. Sebab komunisme dan marxisme itu bicara terang-terangan bagaimana ketidakadilan harus dilawan, bagaimana dunia ditata dan setara. Setiap orang kebagian sama rata, karena pada dasarnya bumi ini dimiliki sama-sama. Itu akan tumbuh dalam sendirinya. Itu yang saya lihat, jauh lebih bahaya," ujar Ilham.
Comments
Post a Comment